Kamis, 06 April 2017

PSIKOLOGI PENDIDIKAN : Apa Itu Pembelajaran?



Menurut Santrock, pembelajaran (learning) dapat didefinisikan sebagai pengaruh yang relatif permanen pada perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berfikir yang diperoleh melalui pengalaman.
Tidak semua yang kita tahu itu diperoleh melalui belajar. Kita mewarisi beberapa kemampuan – kemampuan tentuntu sejak lahir dan tidak dipelajari, misalnya saja makan, berteriak, terkejut, dll. Tetapi, kebanyakan perilaku manusia tidak diwariskan begitu saja. Contohnya saat anak menggunakan komputer dengan cara baru, lalu ia bekerja keras untuk memecahkan masalah, mengajukan pertanyaan secara lebih baik, menjelaskan dengan cara yang lebih logis, atau lebih memperhatikan, maka ia sedang menjalani proses belajar.

PENDEKATAN UNTUK PEMBELAJARAN

 A. BEHAVIORISME
            Behaviorisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui penngalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Proses mental didefinisikan oleh psikolog sebagai pikiran, perasaan, dan motif yang kita alami namun tidak bisa dilihat oleh orang lain. Pandangan behaviorisme mencakup mengenai classical conditioning dan operant conditioning, yang menurut santrock keduanya menekankan pembelajaran assosiatif.

v  CLASSICAL CONDITIONING (PENGONDISIAN KLASIK)

            Tokoh yang berperan dalam Operant Conditioning adalah Ivan Pavlov, dimana ia melakukan eksperimen dengan seekor anjing yang mengeluarkan liur ketika diberikan makanan dengan sebelumnya Pavlov membunyikan bell ketika makanan itu disajikan dihadapan anjing tersebut. Lama kelamaan anjing akan terbiasa untuk mengasosiasikan bunyi bell dengan makanan yang kemudian anjing itu akan mengalami salivasi, sampai akhirnya ketika bunyi bell didengar tanpa adanya makanan anjing tetap mengeluarkan liur.
            Pengondisian klasik adalah tipe pembelajaran di mana suatu organisme belajar untuk mengaitkan atau mengasosiasikan stimulus. Unconditioned Stimulus (US) adalah ebuah stimulus yang secara otomatis menghasilkan respon tanpa ada pembelajaran terlebih dahulu. Dalam eksperimen Pavlov, makanan adalah US. Unconditioned Responce (UR) adalah respons yang tidak dpelajari yang secara otomatis dihasilkan oleh US. Dalam eksperimen Pavlov, air liur anjing yang merespon makanan adalah UR. Conditioned Stimulus (CS) adalah stimulus yang sebelumnya netral yang akhirnya menghasilkan Conditioned Response setelah diasosiasikan dengan US. Conditioned Response adalah respon yang dipelajari yakni respon yang dipelajari terhadap stimulus yang terkondisikan yang muncul setelah terjadi pasangan US-CS.
Pengondisian klasik berperan dalam memahami issue phobia (rasa takut). Hasil belajar kondisioning klasikal dapat dihilangkan dengan teknik counterconditioning.

v  OPERANT CONDITIONING (PENGONDISIAN OPERAN)

            Pengondisian Operan juga sering disebut dengan pengondisian instrumental. Tokoh utama dalam Operant Conditioning adalah B.F Skinner yang didasarkan oleh pandangan E.L Thorndike.

Hukum Efek Thorndike menyatakan bahwa perilaku yang diikuti dengan hasil positif akan diperkuat dan perilaku yang diikuti dengan hasil negatif akan diperlemah. Kemudian Skinner menyempurnakan pengerian pengondisian operan dengan mengatakan bahwa, pengondisian operan adalah sebuah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulang kembali.

Konsekuaensi maupun hukuman bersifat sementara (kontingen) pada perilaku organisme. Tiga macam konsekuensi yang mempengaruhi perilaku :
1. Penguatan positif (Reinforcement positive), merupakan konsekuensi yang mengarahkan pada peningkatan probabilitas terjadinya perilaku. Dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian penguatan positif adalah timming (waktu) dan konsistensi dalam pemberian penguatan.
2. Penguatan negatif (Reinforcement negative), merupakan penguat yang berasal dari pemindahan atau penghindaran suatu kejadian negatif sebagai konsekuensi dari perilaku.
3. Hukuman (Punishment), konsekuensi negatif dari perilaku yang mengarahkan pada penurunan frekuensi perilaku.

PETUNJUK PENGGUNAAN HUKUMAN

  1. Jangan menggunakan hukuman fisik
  2. Jangan hanya menghukum tapi berikan juga penguat positif pada perilaku yang benar untuk menggantikan perilaku yang ingin dieliminir melalui hukuman
  3. Jangan menghukum “orangnya” tapi “perilakunya”. Hentikan hukuman bila perilaku telah berhenti.
  4. Jangan campur adukkan hukuman dan hadiah untuk perilaku yang sama
  5. Sekali telah memutuskan untuk memulai hukuman, jangan pernah mundur lagi.

PERBEDAAN ANTARA CLASSICAL CONDITIONING DENGAN OPERANT CONDITIONING.

No
Kondisioning Klasikal
Kondisioning Operan
1.
Asosiasi antara 2 stimulus
Asosiasi antara respon dan konsekuensi
2.
Melibatkan perilaku refleks dan involuntary yang dikontrol oleh tulang belakang atau sistem syaraf otonom
Perilaku voluntary yang lebih kompleks yang dimediasi oleh sistem syaraf somatis
3.
UCS dipasangkan dengan CS. Individu tidak perlu melakukan apapun untuk penyajian UCS dan CS.
Konsekuensi penguatan hanya terjadi jika respon yang dikondisikan telah muncul.


ANALISIS PERILAKU TERAPAN

Analisis perilaku terapan adalah penerapan prinsip pengondisian operan untuk mengubah perilaku manusia. Ada tiga penguatan analisis perilaku yang penting dalam bidang pendidikan, yaitu : meningkatkan perilaku yang diinginkan, menggunakan dorongan (prompt), dan pembentukan (shapping) serta mengurangi perilaku yang tidak diharapkan (Alberto & Troutman, 1999). Aplikasi analisis perilaku terapan seringkali menggunakan serangkaian langkah yang biasanya dimulai dengan observasi umum dan kemudian menentukan perilaku sasaran spesifik yang perlu diubah, dan mengamati kondisi antesendenya, kemudian tentukan tujuan behavioral, perkuat atau hukum perilaku yang dipilih, lakukan program manajemen perilaku, dan evaluasi kesuksesan maupun kegagalan program tersebut.
           
B. KOGNITIF
v  TEORI KOGNITIF SOSIAL BANDURA
Teori kognitif sosial  menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga fakor perilaku memainkan peranan penting dalam pembelajaran. Albert Bandura merupakan salah satu arsitek utama dalam teori kognitif sosial. Dia mengatakan bahwa, ketika murid belajar, mereka dapat merepresentasikan atau mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif.
Bandura mengembangkan model determinisme rasiprokal yang terdiri dari :
1. Perilaku
2. Person/ Kognitif
3. Lingkungan

PEMBELAJARAN OBSERVASIONAL

Pembelajaran observasional juga dinnamakan imitasi atau modeling adalah pembeajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain. Kapasitas untuk mempelajari pola perilaku dengan observasi dapat mengeliminasi pembelajaran trial and error yang membosankan.
Model pembelajaran observasional kontemporer Bandura  memfokuskan pada proses spesifik yang terlibat dalam pembelajaran observasional. Proses itu adalah atensi  (perhatian), retensi, produksi, dan motivasi.



DAFTAR PUSTAKA
Santrock, John W. 2007. Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Universitas of Texas at Dallas 

0 komentar:

Posting Komentar